Jumat, 26 November 2010

Hacking

Seiring kemajuan teknologi informasi, proses pengamanan dan penyimpanan data pun mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Itu tak lepas dari bertambahnya ketergantungan manusia akan komputer. Komputer telah menjadi “sahabat” yang menemani manusia dalam menyelesaikan suatu tugas. Dalam setiap penyelesaian tugasnya manusia melibatkan data yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang lebih bernilai untuk kemudian disimpan pada memory, baik memory internal ataupun eksternal.

Untuk beberapa institusi, bank, maupun perusahaan besar, tidak jarang mereka mempunyai sebuah official website yang berisikan informasi mengenai institusi yang dimaksud. Tidak jarang dalam web tersebut terdapat sekumpulan data yang berharga, sehingga memancing seseorang dengan maksud tertentu untuk meretasnya ( hacking ).

Peretas ( hacker ) adalah adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan untuk mewujudkan kepentingannya sendiri.



Gambar Ilustrasi Hacker


Pengertian hacker ini memiliki konotasi negatif bagi orang kebanyakan karena merekalah yang dianggap sebagai seseorang yang telah mengambil alih kontrol atau akses suatu perangkat lunak, seperti program, penyusupan virus, pencurian data, dan lain sebagainya melalui celah-celah keamanan web. Padahal sebenarnya ada satu istilah lagi yang berhubungan atau bahkan cukup identik dengan istilah hacker, yaitu cracker.

Sebenarnya crackerlah yang melakukan hal yang dituduhkan kepada hacker. Sehingga peretas dibagi menjadi dua, yaitu white hat hacker ( hacker ) dan black hat hacker ( cracker ). Mengingat tindakan yang dilakukan oleh peretas ini dapat digolongkan menjadi sebuah tindak krimanalitas yang disebut sebagai cybercrime. Berbeda dengan krimanalitas yang kebanyakan terjadi dalam bentuk kontak fisik, cybercrime terjadi dengan menggunakan pemanfaatan teknologi.

Cybercrime terjadi tanpa kontak fisik langsung antara korban dengan pelaku, atau bahkan korban pun sebenarnya tidak menyadari bahwa dia telah menjadi korban cybercrime. Hal tersebut dikarenakan cybercrime terjadi di dunia maya, dimensi dunia yang diciptakan manusia untuk pertukaran informasi secara global dan praktis dimana tidak mengenal batasan ruang serta waktu.

Dalam menjalankan aksinya hacker biasanya hacker dapat menggunakan tool-tool yang telah tersedia diinternet atau bahkan hacker membuat script program sendiri. Didunia banyak terdapat hacker-hacker yang dikenal berkat kemampuannya dalam membobol sistem keamanan computer. Bagi mereka semakin sulit suatu sistem keamanan ditembus maka akan semakin keras usaha meraka dalam membobolnya.

Salah satu hacker yang terkenal atau bahkan termashyur adalah Kevin Mitnick, karena dia telah menjadi hacker legendaris dan merupakan most wanted hacker yang menjadi buronan pemerintah Amerika Serikat lewat FBI berkat keahliannya dalam menembus sistem keamanan computer. Mitnick menjadi buronan FBi selama bertahun-tahun hingga pada akhirnya FBI dan T. Shimomura ( hacker ) berhasil menangkapnya untuk kemudian dihukum selama 5 tahun, 4 tahun dalam tahanan yang terkatung-katung dan 1 tahun lagu dalam tahanan yang sebenarnya.

Dalam beberapa kasus, kebanyakan para hacker mengincar target seperti database informasi, database rekening, database ATM. Dengan hal tersebut para hacker dapat memanipulasi data yang diperolehnya yang ditujukan untuk kepentingan pribadi.



Gambar Kevin Mitnick


Penyerangan yang dilakukan oleh hacker tidak selalu sukses, terkadang sistem keamanan komputer telah ditingkatkan oleh user sehingga serangan dari para hacker ini dapat diantisipasi. Caranya antara lain :

• Terus mengupdate sistem keamanan komputer mengingat sistem keamanan tetaplah memiliki celah yang dapat dimanfaatkan oleh hacker.

• Gunakan password dengan kombinasi yang kuat, seperti kombinasi angka dan huruf.

• Melakukan enkripsi data, sehingga data sulit dibaca oleh hacker.

• Aktifkan WPA untuk dalam jaringan wireless.

Hacker sejati ( white hat hacker ) tetaplah manusia biasa yang sangat tertarik akan dunia komputer serta ketagihan untuk membuktikan kemampuan mereka dalam membobol suatu sistem keamanan komputer lewat intuisi dalam diri. Sedangkan Cracker ( black hat hacker ) lebih condong digambarkan secara ‘anarki’ karena tujuanannya yang mengandung konotasi negatif sebenarnya dari hacker.

Miskomunikasi Dalam Organisasi

Dalam berlangsungya kegiatan suatu organisasi pastinya akan melibatkan banyak individu karena pada dasarnya organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai bersama. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, didalam organisasi terjadi interaksi antar anggotanya diseluruh lini. Atau dapat dikatakan sebagai sebuah interaksi. Interaksi adalah proses yang melibatkan komunikasi dengan seseorang atau lebih.

Komunikasi sendiri merupakan suatu penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain agar terjadi saling terpengaruhi diantara keduanya. Biasanya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan / verbal ( kata-kata ) maupun bahasa isyarat / non-verbal ( missal senyum ). Beberapa komponen komunikasi antara lain adalah :

• Pengirim, adalah pihak yang mengirimkan pesan.
• Pesan, adalah isi atau maksud yang ingin disampaikan pada pihak lain.
• Saluran, adalah media penyampaian pesan kepada pihak lain.
• Penerima, adalah pihak yang menerima pesan dari pengirim.
• Umpan balik ( feed back ), adalah tanggapan yang diperoleh dari pesan yang disampaikan.
• Protocol, aturan yang disepakati dalam menjalankan komunikasi.

Didalam suatu organisasi, komunikasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan ( goal line ). Atau bahkan sebuah komunikasi dapat dianalogikan sebagai sebuah pilar penopang utama organisasi. Karena hampir seluruh kegiatan dari organisasi berlangsung melalui komunikasi antar anggotanya. Salah komunikasi ( mis communication ) dapat menjadi masalah besar bagi suatu organisasi karena dapat merusak rencana organisasi kedepannya.


Gambar Ilustrasi Mis Communication

Salah komunikasi ( mis communication ) adalah proses penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain, akan tetapi disini terjadi perbedaan pengertian antara satu pihak dengan pihak lainnya mengenai informasi yang dimaksud. Banyak hal yang membuat mis communication ini terjadi, misalnya :

• Proses penyampaian informasi yang tidak efektif.
Terkadang pengirim memiliki kesulitan dalam menentukan cara terbaik untuk penyampaian pesan kepada penerima, sehingga pesan ditafsirkan salah oleh kedua belah pihak.

• Ambiguitas informasi, sehingga membuat adanya perbedaan tafsiran antara kedua belah pihak ( pengirim dan penerima ).
Artinya informasi ataupun pesan yang disampaikan ditafsirkan berbeda antara penerima dan pengirim sehinga tanggapan yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan.

• Kurang cakapnya penerima dalam menguasai informasi yang disampaikan.
Dalam suatu penyampaian informsasi, penerima dituntut mampu menafsirkan dengn tepat maksud dari informasi atau pesan yang diterimanya.

• Adanya keenganan penerima bertanya kembali mengenai pesan yang disampaikan.
Dalam beberapa hal, terkadang penerima pesan sangat enggan bertanya sekali lagi untuk memastikan maksud informasi yang disampaikan oleh pengirim, salah penyebabnya adalah karena penerima merasa sudah yakin mengerti apa yang dimaksudkan pesan dari pengirim.

Mis communication secara tidak langsung juga dapat membuat keefektivitasan kerja suatu organisasi menjadi menurun, sehingga waktu kerja organisasi jadi berkurang ( terbuang ). Misalnya, Seorang atasan memberi tugas kepada dua orang bawahannya, tetapi hanya satu bawahan yang mengerti maksud dari tugas itu, sedangkan yang satu lagi menafsirkan tugasnya sama dengan bawahan pertama. Sehingga mereka pun mengerjakan tugas yang sama. Dari hal tersebut dapat dilihat jika mis communication membuat pembagian kerja menjadi tidak teratur sehingga menurunkan efektivitas kerja organisasi.

Mis communication dalam suatu organisasi mutlak dapat terjadi, sekarang tinggal bagaimana suatu organisasi mengantisipasi dan meminimalisir akan hal tersebut pada antar lini organisasinya, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh mis communication ini tidak terlalu buruk bagi organisasi.

Pemimpin butuh "Ego"

Setiap manusia yang terlahir di dunia membawa, mewarisi, dan memiliki beberapa sifat alami dari seorang manusia kebanyakan. Misalnya kebahagian, kemarahan, kesedihan, ego, dan lain sebagainya. Dan sifat-sifat tersebut telah menyatu dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali bagi seorang pemimpin.

Dalam setiap usahanya untuk memimpin suatu organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terkadang seorang pemimpin tidak hanya membutuhkan sebuah skill, kharismatik, dan wibawa, tetapi juga dibutuhkan salah satu penerapan sifat alami dasar dari manusia, yaitu ego.

Ego adalah salah satu sifat manusia yang membenarkan setiap pola pikir pribadi tanpa mempedulikan opsi pola pikir lainnya. Dari beberapa definisi, memang “ego” ini seperti memiliki makna negatif. Banyak hal yang memacu munculnya ego seorang individu, bahkan secara tidak langsung ego ini sangat berkaitan dengan tujuan yang hanya ingin dicapai oleh individu tersebut seorang diri. Faktor kekuasaan, ambisi, cita-cita dapat membangun suatu ego. Misalnya bagi seorang anggota team worker perusahaan, karena ingin dipromosikan sebagai team leader perusahaan, maka ketika ada suatu permasalahan dalam perusahaan, orang ini berusaha untuk menonjolkan diri dalam setiap usaha penyelesaian masalah. Sehingga lebih condong bergerak sebagai seorang individualistis dari pada sebuah tim.

Bagi sebuah organisasi terkadang ego dari para anggotanya dapat menjadi sebuah ancaman bagi keberlangsungan organisasinya. Karena ego dapat menyebabkan terjadinya konflik antar anggota yang bisa mengancam kesolidan organisasi, sehingga akan menimbulkan hambatan bagi tujuan organisasi.

Disinilah peran seorang pemimpin dibutuhkan untuk meredam ego para anggotanya. Sebesar apapun ego para anggotanya pada akhirnya tetaplah tunduk pada keputusan seorang pemimpin mengingat kapasitasnya sebagai seorang pemimpin, sehingga sudah sepatutnya dihormati oleh bawahan. Terkadang dalam setiap rapat kerja organisasi, pemimpin pun secara tidak langsung menggunakan ego dalam mengambil suatu keputusan meskipun dia tetap mau mendengarkan pendapat dari anggota lainnya.



Hal tersebut dapat dilihat dalam usahanya untuk meyakinkan setiap anggota organisasi bahwa pemikirannya dapat digunakan sebagai sebuah solusi dalam penyelesaian suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa pimpinan organisasi secara tidak langsung telah menolak opsi solusi dari anggotanya dengan halus. Meskipun begitu, bukan berarti setiap pemikiran dari seorang pemimpin dapat dengan mudah di terima begitu saja. Dalam hal ini, anggota organisasi tetaplah mempunyai hak untuk menolak pemikiran seorang pemimpin karena dalam hal ini pula dirasakan masih ada opsi lain yang dapat di pilih.

Ego tidak selamanya menjadi sebuah ancaman bagi suatu organisasi, penerapan ego pada timing waktu, situasi, dan kondisi yang tepat dapat menjadi sebuah eskalator ekstra dalam memimpin sebuah organisasi. Memang seorang pemimpin yang baik sudah sepantasnya mau mendengarkan pendapat dari bawahan, tetapi dalam beberapa situasi dan kondisi tertentu seorang pemimpin tidaklah salah jika mengedepankan ego.

Jumat, 19 November 2010

Greenpeace, Organisasi Peduli Lingkungan

Dalam beberapa dekade terakhir dunia diterpa berbagai isu besar internasional baik dalam cakupan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dan salah satu isu yang masih terus hangat untuk diperbincangkan sampai saat ini di lingkungan global adalah isu tentang lingkungan hidup. Bahkan hal ini tidak jarang menjadi topik center bagi setiap negara-negara maju dan berkembang dalam setiap konfrensi internasional yang terselenggara.

Seperti yang diketahui bersama, isu lingkungan hidup ini menjadi sebuah bentuk kepedulian secara global terhadap kualitas kondisi lingkungan hidup yang terus menurun dari waktu ke waktu. Dan hal tersebut tentunya akan mengancam dimensi kehidupan yang ada didalamnya, terutama keberlangsungan kehidupan manusia. Salah satu istilah yang sering digunakan dalam hal ini tentu saja global warming.

Global warming menyebabkan naiknya suhu dipermukaan bumi dikarenakan terperangkapnya gas Carbon dioksida di lapisan atmosfer sehingga dapat menyebabkan es dikutub-kutub bumi mencair sehingga membuat kemampuan lapisan ozon untuk melapisi atmosfer bumi berkurang ( menipis ). Selain itu banyak efek yang ditimbulkan oleh global warming, seperti perubahan cuaca yang sangat ekstrem, kenaikan air laut yang dapat mengancam permukaan suatu daratan, dan lain sebagainya. Banyak faktor penyebab global warming, seperti penghilangan fungsi hutan, limbah industry, limbah rumah tangga, emisi gas sampai kurangnya kesadaran manusia untuk melestarikan lingkungan ( alam ).

Seiring berjalannya waktu manusia mulai menyadari adanya potensi bahaya dari global warming ini, sehingga muncul banyak kelompok atau organisasi yang berusaha untuk mengingatkan dunia akan pentingnya kualitas lingkungan hidup. Salah satu organisasi yang sangat terkenal dalam usahanya untuk kepentingan lingkungan hidup adalah Greenpeace.


Organisasi ini merupakan salah satu organisasi global yang besar, mengingat memiliki banyak markas dibanyak negara dengan markas pusatnya yang terletak di Amsterdam, Belanda. Organiasi ini tidak hanya menyerukan dunia untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah global warming, tetapi juga terhadap berbagai isu-isu lingkungan hidup lainnya, seperti limbah industry, penggundulan hutan, polusi udara, dan lain sebagainya.

Greenpeace dapat dikatakan telah menjadi sebuah platform organisasi yang unik, mengingat latar belakang berdirinya orgnisasi ini terkait isu lingkungan hidup. Jika dibandingkan dengan latar belakang berdirinya banyak organisasi yang didasarkan pada tujuan untuk memperoleh kemampanan untuk kepentingan lingkungan internal organisasi tersebut. Jelas sangat berbeda, karena Greenpeace lebih banyak mempengaruhi lingkungan eksternal organisasi lewat kampanye-kampanyenya pada dunia internasional.

Greenpeace didirikan di Vancouver, British Columbia, Kanada pada 1971. Kata greenpeace dikombinasikan oleh Bill darnell. Pada awalnya Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan dan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran. Tetapi kemudian dalam perkembangannya organisasi ini mulai mengarahkan fokus ke masalah lingkungan sosial lain seperti global warming.

Setiap organisasi memiliki misi dalam etos kerja organisasinya dan Greenpeace punya akan hal ini juga, isi dari misi Greenpeace adalah sebagai berikut :

“Greenpeace adalah organisasi independen yang berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan lingkungan global, dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk kelangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya”.

Meskipun dalam misinya Greenpeace menekankan akan menyerukan permasalahan lingkungan tanpa cara kekerasan, tidak jarang dalam setiap kampanye yang dilakukan oleh para aktivisnya diberbagai belahan dunia terjadi kericuhan. Meskipun begitu Greenpeace secara luar biasa mampu mengkampanyekan isu lingkungan hidup ke negara-negara maju dan berkembang. Hal itu sangat berarti besar mengingat negara-negara maju dan berkembang menyumbang porsi besar dalam global warming lewat limbah-limbah industrinya, emisi gas, dan efek rumah kaca.

Sehingga sekarang banyak negara di dunia berlomba-lomba untuk melakukan penghijauan masal. Selain itu kesadaran masyarakat dunia mulai tumbuh untuk peduli terhadap lingkungan hidup karena untuk menjaga lingkungan tempat manusia hidup mutlak dibutuhkan peran nyata manusia, tanpa hal tersebut mustahil kehidupan dibumi bisa berlangsung. Meskipun secara realistis global warming ini tidak akan dapat dihentikan, tetapi setidaknya masih ada yang dapat manusia lakukan untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan global warming. Sehingga masih ada hari esok untuk menikmati indahnya mentari terbit, terangnya bulan purnama, dan segarnya udara pagi.

Tugas Softskill 5

1. Sebutkan cara penyusunan warkat yang saudara ketahui ?
2. Untuk jenis warkat wesel, cek, surat pembelian disusun / ditaruh dengan cara apa ?
3. Apa yang anda ketahui tentang RECORD RETENTION SCHEDULE ?
4. Apa yang anda ketahui dengan TABULATING ?

Jawab :

1. Cara penyusunannya antara lain :
• Sistem penyusunan papers menurut abjad.
• Sistem penyusunan papers menurut subjek.
• Sistem penyusunan papers menurut nomor.
• Sistem penyusunan papers menurut daerah.
• Sistem penyusunan papers menurut waktu.

2. Biasanya disusun berdasarkan nomor.

3. Kebijaksanaan mengenai suatu masalah bagaimana penerapan suatu sistem filling benar-benar tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu papers atau apa yang diperoleh dengan penyimpanan suatu papers.

4. Tabulating adalah proses pengumpulan data dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-masing menjadi suatu daftar atau tabel sehingga tidak menjadi pengulangan kata atau kalimat, sehingga bisa memberikan analisa yang rasional, obyektif, dan menunjukan logika hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.

Tugas Softskill 4

  1. Jelaskan syarat komunikasi yang baik dan berhasil !
  2. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi penyimpangan data yang efisien dan fleksibel !
  3. Sebutkan cara peyusunan paper/warkat yang saudara ketahui !
  4. Sebutkan Prinsip dalam dari Tata Kerja, Sistem Kerja dan Prosedur Kerja !

Jawab :

1. Syarat-syaratnya antara lain adalah :

• Jelas, yaitu dinyatakan dalam bahasa yang dimengerti oleh sipenerima berita.

• Tepat, dalam hal orang yang dituju untuk diberi berita atau informasi yang perlu disampaikan.

• Sasaran, tujuan pemberian berita atau informasi sebaiknya sesuai dengan yang diharapkan si pengirim.


2. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain :

• Penetapan sanksi-sanksi.

• Pembentukan tim manajemen.

• Pembentukan tim-tim tugas.

• Penetapan dewan khusus.


3. Beberapa cara untuk menyusun warkat atau paper antara lain sebagai berikut :

• Sistem penyusunan papers menurut abjad.

• Sistem penyusunan papers menurut subjek.

• Sistem penyusunan papers menurut nomor.

• Sistem penyusunan papers menurut daerah.

• Sistem penyusunan papers menurut waktu.


4. Prinsipnya adalah sebagai berikut :

• Harus disusun dengan memperhatikan segi-segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya, dan waktu yang tersedia serta segi luas, macam dan sifat dari tugas atau pekerjaan.

• Harus dipersiapkan terlebih dahulu adanya penjelasan tentang tujuan pokok orgnisasi, skema, klasifikasi jabatan, analisa jabatan, unsur kegiatan organisasi dan semacamnya.

• Pilih salah satu bidang pokok tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.

• Harus dibuat dan dijelaskan daftar tiap-tiap detail pekerjaan yang harus dilakukanberikut lamanya wakru unntuk melaksanakan bidang tugas yang damksud.

• Adanya keterhubungan yang erat antar tahap-tahap rangkaian pekerjaan secara keseluruhan untuk menuju ke satu arah tujuan.

• Tiap-tiap tahp itu merupakan suatu kerja yang nyata dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan yang dimasksud.

• Harus ditetapkan skill atau kecakapan tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan bidang tugas yang dimaksud, sehingga prosedur kerja tidak disusun berdasarkan jumlah ( quantity ) tetapi berdasarkan skill.

• Harus disusun sedemikian rupa sehingga memiliki fleksibiltas, yang berarti dalam pelaksanaannya tidak kaku, tetapi sebaliknya lebih luwes sehingga memungkinkan diadakannya pergantian tugas serta stabilitas, yang berarti mengandung unsur ketetapan sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan proses kerja.

• Harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan zaman, sehingga keupadatetannya harus terus dijaga.

• Untuk penggambaran tentang penerapan suatu prosedur tertentu sebaiknya dipergunakan tanda atau simbol-simbol dan skema atau bagan prosedur dengan setepat-tepatnya. Bagan ini sering disebut sebagai skema arus kerja ( work flow chart ).

• Dan terakhir, untuk menjamin penerapan tata kerja, sistem kerja, dan prosedur kerja yang setepat-tepatnya, maka adanya buku-buku pedoman mutlak perlu dipersiapkan, untuk itu maka adanya staff khusus sebagai O & M spesialist mutlak dibutuhkan.

Jumat, 12 November 2010

Tugas Softskill 3

Pertanyaan :
1. Sebutkan gaya kepemimpinan yang saudara ketahui !
2. Sebutkan manfaat dari organisasi informal !
3. Sebutkan beberapa jenis bagan struktur organisasi !
4. Jelaskan perbedaan dari tata kerja, sistem kerja, dan prosedur kerja !

Jawab :

1. * Otokrasi, gaya kepemimpinan yang cenderung ke arah otoriter. Artinya setiap keputusan dari pimpinan mutlak dijalankan tanpa mau mempertimbangkan saran dari bawahan.
Ciri-cirinya antara lain :
  • Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
  • Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
  • Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
  • Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

* Demokratis, gaya kepemimpinan yang cenderung menciptakan adanya keterbukaan antara pempinan dan bawahan. Sehingga banyak saran dari hasil diskusi yang dapat di pertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan. Walaupun begitu pimpinan tetaplah orang yang berwenang atas setiap keputusan yang diambil.
Ciri-cirinya antara lain :
  • Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
  • Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
  • Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
  • Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

* Laissez Faire, Gaya kepemimpinan ini cenderung sangat minimal dalam melibatkan peran pimpinan dalam setiap pengambilan keputusan. Sehingga keputusan lebih condong ditentukan oleh suatu kelompok.
Ciri-cirinya antara lain :
  • Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
  • Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
  • Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
  • Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

2. * Sebagai wadah pengetahuan tentang prilaku yang dapat di terima.
Melaui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai prilaku yang dapat diterima dilingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak di dapat dalam organisasi formal.
* Sebagai tempat untuk membangun simpati atau perhatian.
Karena dalam organisasi ini dalam membangun proses sosialisasi, tanpa dalam melihat posisi atau jabatan dalam organisasi formal.
* Sebagai bantuan dalam mencapai tujuan.
Organisasi informal juga berperan dalam membantu organisasi formal untuk mencapai tujuannya, melalui bentuk komunikasi untuk mempermudah anggota organisasi lebih paham tanpa melalui saluran-saluran resmi.
* Kesempatan untuk berpengaruh dan berkreasi.
Melalui organisasi ini seseorang di beri kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi orang lain, sesuatu yang jarang terjadi dalam organisasi formal ( karena posisi yang di milikinya ).

3. * Berdasrkan teknik dan cara pembuatannya :
1. Skema organisasi tegak lurus dari atas ke bawah.
2. Skema organisasi mendatar dari kiri ke kanan.
3. Skema organisasi gabungan tegak lurus dan mendatar.
4. Skema organisasi lingkaran.
5. Skema organisasi gambar.

* Berdasrkan isi atau fungsi dalamnya :
1. Skema organisasi fungsional.
2. Skema organisasi jabatan.
3. Skema organisasi nama.
4. Skema organisasi nama dan jabatan.
5. Skema organisasi struktur.

4. * Tata kerja : Merupakan suatu cara untuk melakukan pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bisa mencapai tingkat effisien yang maksimal.
* Prosedur kerja : Merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau kemana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
* Sistem kerja : Merupkan susunan antara tata kerja dan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Organisasi Informal, Cikal Bakal Organisasi Formal

Organisasi dari cara pembentukannya dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan informal. Diantara kedua organisasi ini, organisasi formal terlihat lebih populer dibandingkan dengan organisasi formal. Padahal organisasi informal dapat menjadi atau merupakan sebuah fondasi Rata Penuhdasar dari berdirinya sebuah organisasi formal. Meskipun dalam proses pembentukannya organisasi informal dapat terjadi secara tidak sengaja, tidak mempunyai struktur jabatan yang jelas, serta tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.

Belum lama ini ada sebuah organisasi olah raga ( sepak bola ) yang baru terbentuk dan diprakarsai oleh sekelompok orang yang merasa prihatin terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Organisai tersebut terutama di gagas oleh seorang pengusaha bernama Arifin Panigoro. Organisasi tersebut menjalankan tujuannya melalui sebuah liga sepak bola yang bernama LPI ( Liga Primer Indonesia ). Banyak hal positif yang ditawarkan oleh LPI bagi perkembangan sepak bola Indonesia, mulai dari pembagian keuntungan yang merata bagi seluruh peserta sampai usahanya untuk membuat klub-klub peserta ditanah air menjadi klub yang lebih professional dan tidak lagi menggantungkan biaya operasional klub lewat APBD.

Meskipun begitu, tetap saja menimbulkan pro dan kontra di kalangan pengurus dan pecinta sepak bola di Indonesia. PSSI ( Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ) misalnya, sangat menolak dengan tegas untuk digelarnya LPI, mengingat PSSI adalah satu-satinya organisasi sepak bola yang diakui statusnya oleh FIFA untuk menjalankan dan mengelola kompetisi persepakbolaan nasional. Tetapi tetap saja hal tersebut tidak mengaganggu niat untuk menggelar LPI meskipun PSSI mangancam akan memberikan sanksi bagi mereka yang akan terlibat dalam LPI baik itu pemain, pengurus, offisial pertandingan sepert wasit, hakim garis, dan inspektur lapangan.

Walau begitu, LPI bukan dibuat untuk menyaingi LIga Sepak Bola Indonesia kelolaan PSSI tetapi lebih bertujuan untuk menciptakan atmosfer sepak bola dalam dimensi yang berbeda dari yang selama ini sering dijumpai.

LPI contoh transformasi organisasi informal ke organisasi formal

Dari contoh tersebut dapat terlihat bahwa dengan hanya didasarkan sebuah keinginan atau niat lewat sebuah diskusi-diskusi ringan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama, dalam hal ini keinginan untuk mengubah wajah sepak bola Indonesia menuju ke arah profesionalitas maka sebuah organisasi yang tadinya hanya bersifat informal dapat bertransformasi menjadi sebuah organisasi formal yang memiliki struktur, tujuan, bahkan memiliki sebuah badan hukum untuk menjamin keberlangsungan organisasi tersebut.

Jadi dapat dikatakan bahwa organisasi informal dengan organisasi formal memiliki keterkaitan yang sangat erat, bahkan timbal balik. Organisai informal dapat dikatakan juga sebagai organisasi bayangan dari organisasi informal, karena jika organisasi formalnya tidak pernah terbentuk maka tidak akan pernah ada sebuah organisasi informal.