Minggu, 06 Maret 2011

Tugas 2, Teori Organisasi umum 2

  1. Jelaskan pengertian prilaku konsumen !
  2. Jelaskan pendekatan kardinal dan ordinal !
  3. Jelaskan definisi elastisitas !
  4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam elastisitas !

Jawab :

1. Merupakan sikap ataupun prilaku yang diperlihatkan atau timbul dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa, serta ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan atau kepuasan mereka.

2. a. Pendekatan cardinal

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

b. Pendekatan ordinal

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

3. Adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

4. Jenis-jenis elastisitas antara lain :

• Elastisitas harga ( price elasticity ).

Adalah % perubahan kuantitas permintaan barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Rumusnya adalah :

Ep = %perubahan kuantitas yang diminta / %perubahan harga barang tersebut

Keterangan :

1. E > 1, maka elastis
2. E < 1, maka inelastic
3. E = 1, maka elastic tunggal

• Elastisitas silang ( cross elasticity ).

Adalah % perubahan jumlah yang diminta terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.

Rumusnya adalah :

Ec = %perubahan kuantitas yang diminta / %perubahan harga barang tersebut

Keterangan :
1. Ec positif untuk barang substitusi.
2. Ec negatif untuk barang komplementer.

• Elastisitas pendapatan ( income elasticity ).

Adalah % perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil.

Rumusnya adalah :

Ei = %perubahan kuantitas yang diminta / %perubahan pendapatan

Tugas 1, Teori Organisasi Umum 2

  1. Jelaskan definisi ekonomi dan masalah ekonomi !
  2. Jelaskan sistem perekonomian !
  3. Jelaskan pengertian permintaan dan penawaran, hukum permintaan dan hukum penawaran !
  4. Sebutkan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran !
  5. Jelaskan metode penentuan harga !

Jawab :

1. Ekonomi adalah ilmu yng mempelajari upaya-upaya atau kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan atau hasrat manusia guna mencapai kemakmuran. Masalah ekonomi ( melatarbelakangi timbulnya ilmu ekonomi ) adalah pemilihan ( problem of choice ), dimana kebutuhan manusia ( human needs ) tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan sumber daya ( resource ).

2. Sistem perekonomian merupakan tatanan yang ada dalam masyarakat yang merupakan rangkaian dari berbagai macam unsur yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan untuk mencapai tujuan, yaitu kemakmuran. Jenis-jenis mendasar sistem perekonomian :

• Sistem perekonomian tradisional.
Biasanya dimiliki atau dianut oleh masyarakat yang belum memiliki pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter, belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat.

• Sistem perekonomian sosialis atau terpusat.
Sistem perekonomian dimana seluruh kebijaksanaan perekonomian ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditetapkan.

• Sistem perekonomian liberal.
Adalah suatu sistem dimana negara memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi.

• Sistem perekonomian campuran ( Sosialis dan Liberal ).
Merupakan perpaduan antara sistem perekonomian sosialis dan liberal yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara atau kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah ini tentunya tentunya disesuaikan dengan dimana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan member warna pada sistem campuran ini.

3. Permintaan ( demand ) diidentikan dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen dan pembeli. Bunyi hukum permintaan : “ Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah barang yang diminta, demikian juga sebaliknya “ yang akan berlaku jika ceteris paribus ( berlaku ketika keadaan lain tetap ), antara lain :

• Selera konsumen tetap.
• Pendapatan konsumen tetap.
• Harga barang lain tetap.
• Tidak ada barang substitusi.
• Orang tidak mengira harga naik.

Penawaran ( supply ) diidentikan dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Bunyi hukum penawaran : “ Semakin tinggi harga, semakin tinggi jumlah barang yang ditawarkan, demikian juga sebaliknya “ yang akan berlaku jika memenuhi ceteris paribus, antara lain :

• Harga faktor-faktor produksi atau bahan baku tetap.
• Teknologi tetap.
• Harga barang lain tetap.
• Tidak munculnya produk bari dari pesaing.

4. Faktor yang mempengaruhi permintaan :

• Harga barang itu sendiri.
• Pendapatan masyarakat.
• Selera masyarakat.
• Kualitas barang yang bersangkutan.
• Harga barang lain yang berkaitan.
• Waktu.
• Jumlah penduduk.
• Ramalan masa datang.

Faktor yang mempengaruhi penawaran :

• Teknologi dalam proses produksi.
• Biaya produksi.
• Harga barang-barang lain.
• Prakiraan akan naik atau turunnya harga dimasa yang akan datang.
• Jumlah penjual yang ada dipasar.
• Tujuan perusahaan.

5. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan harga ( menurut Marras ), antara lain :

• Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan ( cost plus pricing method ). Merupakan metode yang paling sederhana, dimana penjualan atau produsen menetapkan harga jual untuk satu barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk laba yang diinginkan (margin) pada tiap-tiap unit tersebut sehingga formula menjadi:
Cost plus pricing method = Biaya total + laba = Harga jual

Metode ini juga mempertimbangkan bahwa ada bermacam-macam jenis biaya dan biaya ini dipengaruhi secara berbeda oleh kenaikan atau penurunan keluaran (output) = hasil nyata.

Mark Up Pricing Method Variasi lain dari melode cost plus adalah mark up pricing method yang banyak dipakai oleh pedagang. Para pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up (kelebihan harga jual di atas harga belinya). Jadi formulanya menjadi: Harga Beli + Mark Up = Harga Jual

• Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai. Metode ini cocok bagi perusahaan dengan tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba. Sehingga dituntut untuk memahami konsep-konsep sebagai berikut :

I. Biaya tetap total ( Total fixed cost ).
II. Biaya variabel ( Variable cost ).
III. Biaya total ( Total cost ).
IV. Biaya marginal ( Marginal cost ).

• Penetapan harga berdasarkan atas kekuatan pasar. Merupakan suatu penetapan harga yang berdasarkan pada kekuatan pasar dimana harga akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up ( kelebihan harga diatas harga belinya ). Jadi formulanya :
Harga beli + Mark up = Harga jual

Sehingga metode ini akan menentukan harga jual dapat ditetapkan sama dengan harga jual pesaing, di atas harga pesaing atau di bawah harga pesaing.

Penetapan harga sama dengan harga saingan.Penetapan harga seperti ini memang akan lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam persaingan itu tinggi. Dan pada umumnya digunakan oleh penjual untuk barang-barang standar. Penetapan harga di bawah harga saingan.

Penetapan harga seperti ini biasanya digunakan oleh para pengecer dan seringkali produsen tidak mengetahui adanya praktek-praktek yang demikian. Pengecer pada dasarnya melihat bahwa nama baik produsen ikut membawa nama baik pengecer. Penetapan harga di atas harga saingan.

Penetapan harga demikian memang hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah memiiiki reputasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang prestise. Hal ini dilatarbelakangi suatu pertimbangan bahwa seringkali konsumen kurang memperhatikan harga dalam pembeliannya, tetapi konsumen lebih mengutamakan kualitas/faktor prestise yang akan diperolehnya dari barang tersebut.