Senin, 26 Maret 2012

Tulisan 2 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 2)


Android, Trend OS Ponsel Di Indonesia


Pada mulanya android merupakan sebuah perusahaan kecil yang bernama Android.inc. Kemudian diakusisi oleh raksasa tehnologi Google.inc. Untuk selanjutnya Google mencoba mengembangkan System Operasi untuk ponsel dengan berbasis Linux. Seperti yang telah diketahui, Linux adalah System Operasi untuk komputer yang bersifat open source. Jadi dapat dikatakan bahwa android merupakan versi mini dari Linux. Karena merupakan produk open source (diunduh gratis), maka perkembangan os android berlangsung sangat cepat. Hal tersebut terlihat dari tersedianya fitur-fitur baru untuk setiap versi android. Hal tersebut dimungkinkan karena setiap orang dapat mengembangkan os android sesuai keinginannya masing-masing.

Di Indonesia sendiri ponsel android sudah menyerang pasar Indonesia beberapa tahun lalu. Berbagai developer nasional berlomba-lomba untuk mengembangkan aplikasi berbasis android untuk mendukung kenyamanan user dalam menggunakan os ini. Berbagai aplikasi yang dihasilkan, di lepas ke android market, mulai dari yang bebas biaya (gratis) sampai yang berbayar.


Gambar simbol OS Android

Masuknya ponsel berbasis android ke Indonesia, ternyata berdampak cukup besar dalam merubah peta persaingan vendor ponsel dipasar Indonesia. Jika biasanya Nokia memiliki porsi besar dalam hal penjualan ponsel dengan mengandalkan os symbian, kini porsi tersebut mulai dicuri oleh Samsung dengan ponsel-ponsel keluarannya yang berbasiskan os android.

Salah satu keunggulan dari os android adalah kemampuannya dalam menampilkan antar muka pengguna (user interface) yang sangat dinamis dan tidak terlihat kaku. Meskipun pada awal kemunculannya ponsel android dibandrol dengan harga yang cukup mahal (mungkin untuk kelas menengah), tetapi dalam perkembangannya sekarang ponsel android telah mencapai segmen menengah kebawah dan telah membuat ponsel android menjadi lebih merakyat.

Secara tidak langsung, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong trend ponsel android di Indonesia. Melihat berbagai kelebihan yang dimiliki oleh ponsel berbasis android, menarik untuk menunggu seberapa besarkah ponsel android ini dapat menguasai segmen pasar di Indonesia.

Tulisan 1 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 2)


Sayur Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Oleh karena itu, hidup berbagai kebudayaan yang beraneka ragam didalam masyarakatnya, yang tentunya juga merupakan masyarakat madani. Salah satu warisan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah dalam hal kuliner (masakan). Sudah dapat dipastikan akan banyak ditemui jenis dan cita rasa masakan yang bermacam-macam di bumi pertiwi ini.

Salah satu jenis warisan masakan, akan coba diangkat pada tulisan kali ini. Nama masakan yang dimaksud adalah Sayur Gabus Pucung. Masakan ini merupakan resep turun-temurun yang diwariskan pada masyarakat betawi. Bahan utama dalam masakkan ini adalah ikan gabus dan pucung. Ikan Gabus sendiri merupakan sejenis ikan air tawar. Didalam dunia medis, ikan Gabus dikenal sangat kaya akan Albumin ( merupakan salah satu jenis protein yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan luka ). Sedangkan pucung (kluwek) merupakan tumbuhan liar atau setengah liar. Bagi pecinta kuliner rawon mungkin sudah tidak asing pada bahan yang satu ini. Pucung memberi warna hitam pada kuah sayur. Bagian pucung yang dimanfaatkan pada masakkan ini adalah biji pucung.


Gambar Sayur Pucung

Pada proses pembuatan Sayur Gabus Pucung tidaklah begitu sulit. Biasanya ikan gabus akan dibersihkan terlebih dahulu sisiknya, untuk kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Selanjutnya tinggal dimasak dengan air panas yang telah diberi bumbu sebelumnya, seperti lengkuas, garam, cabe rawit dan tentunya pucung, serta bumbu-bumbu lainnya. Cita rasa pada Sayur Gabus Pucung ini pada umumnya pedas, tetapi dapat diatur sesuai dengan selera. Resep Sayur Gabus Pucung ini sendiri dalam perkembangannya tidak hanya dimiliki oleh masyarakat betawi saja, tetapi sudah tersebar akibat proses asimilasi budaya (misal perkawinan) yang telah terjadi dalam masyarakat. Misalnya saja kuliner yang satu ini telah dapat dibuat oleh beberapa masyarakat keturunan Tionghoa, tentunya dengan cita rasa yang hampir sama. Walaupun terkadang ada sedikit perbedaan.

Sebagai bangsa Indonesia sudah sepantasnya lah memiliki rasa bangga akan warisan budaya yang dimiliki. Karena warisan budaya merupakan simbol dari originalitas suatu bangsa, suatu nilai yang tumbuh dan berkembang dalam bumi pertiwi yang akan menjadi identitas yang dimiliki oleh suatu bangsa. Mengandung arti dari nilai-nilai sosial luhur yang patut dijaga kelestariannya.

Jumat, 02 Maret 2012

Tulisan 3 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Hardskill, Kemampuan Tehnik Yang Diasah Oleh Lingkungan

Dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini banyak berbagai institusi pendidikan mengembangkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas akademisinya. Baik dari sisi hardskil (kemampuan teknik) ataupun softskil (kemampuan untuk mengelola diri dan orang lain). Untuk di Indonesia sendiri, hardskill mendapat porsi yang cukup besar dalam kurikulum dunia pendidikan. Sedangkan softskill hanya sebagian kecil saja.

Kemampuan hardskill sendiri, sebagaian besar didapatkan dari lingkungan akademisi secara langsung. Entah itu dalam bentuk tugas, laporan, praktikum di laboratorium, dan sebagainya. Di satu sisi hardskill dapat dikatakan menunjukan kemampuan seorang individu dalam menguasai sebuah materi yang disampaikan. Sehingga, akademisi menjadi lebih kaku dalam berusaha mengembangkan potensi diri. Kaku disini dapat di artikan bahwa akademisi kurang diberikan kurikulum yang mampu membuatnya berpikir secara kreatif. Sebuah contoh sederhana pada pelajaran yang dianggap sebagai momok bagi sebagian besar kalangan akdemisi seperti matematika, fisika dan segala ilmu pasti lainnya. Pelajaran tersebut mengharuskan akademisi untuk memahami materi secara fasih. Karena jalan untuk memenuhi solusi soal hampir selalu sama.

Salah satu faktor pendukung hardskill pada saat sekarang ini adalah praktek. Ketika seseorang menguasai suatu materi didalam kelas, maka dia sebaiknya harus mencoba untuk membuktikan kebenaran dari materi yang didapat. Seseorang yang unggul dalam penguasaan materi belum tentu unggul dalam praktek nyata terhadap materi yang diperolehnya. Begitu pula sebaliknya. Praktek sendiri akan memberikan sebuah nilai pengalaman bagi akdemisi untuk menjadi pribadi yang lebih kompetitif.

Hardskill mutlak dibutuhkan, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Dimana arus informasi mengalir deras tanpa dibatasi ruang dan waktu. Hardskill secara tak terbantahkan telah meningkatkan tingkat pengetahuan seseorang, membentuk keterampilan. Akan tetapi alangkah baiknya jika hardskill itu sendiri diimbangi dengan softskill agar bukan hanya aspek pengetahuan saja yang bertambah, tetapi juga kemampuan pengembangan diri dan kemampuan bersosialisasi ikut bertambah.

Tulisan 2 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Softskill, Sinergi Hardskill
Softskill merupakan sebuah kemampuan untuk berinteraksi, bersosialisasi untuk bekerja sama dengan orang lain (inter-personal skill) yang mengacu pada EQ (Emotional Inteligence Quotient). Didalam dunia pendidikan Indonesia sendiri softskill tidak menadapatkan porsi kurikulum yang sebanding dengan hardskill. Padahal jika melihat definisi diatas, softskill memegang peranan penting dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi secara berkelompok. Lebih jauh, softskill ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang baik antar anggota kelompok dalam upayanya untuk menyelesaikan suatu masalah.

Jika hardskill berkaitan dengan kemampuan atau keterampilan yang dimiliki, maka softskill dapat dikatakan sebagai pengembangan diri untuk menyampaikan kemampuan yang dimiliki (hardskill) dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok. Selain itu softskill sendiri berguna untuk mengembangkan potensi diri (intra-personal skill). Berbeda dengan inter-personal skill yang berkaitan dengan interaksi kepada orang lain (kemampuan memotivasi, memimpin, komunikasi), intra-personal skill berkaitan erat dengan peningkatan kualitas pribadi seseorang. Seperti dengan melakukan manajemen waktu, berpikir kreatif, manajemen perubahan dan lain sebagainya.

Softskill sendiri memang tidak berusaha membentuk suatu keterampilan yang kelak akan dimiliki oleh sseorang individu, tetapi mungkin sostskill lebih berarah untuk membentuk individu yang memiliki sebuah karakter yang cakap atau bahkan menanamkan sebuah nilai budi pekerti. Karena pada softskill sendiri terdapat nilai-nilai pembelajaran seperti kejujuran, berpikir kreatif, tanggung jawab, etika dan lain sebagainya.

Jadi, hardskill dan softskill merupakan dua hal yang saling melengkapi satu sama lain dalam diiri seseorang. Kedua kemampuan tersebut bahkan dapat dijadikan sebagai sebuah indikator untuk melihat seberapa besar kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Tinggal bagaimana menyatukan kedua kemampuan tersebut tanpa harus mengurangi peranannya masing-masing.

Tulisan 1 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Mobil Esemka, Buatan dan Kebanggan Anak Bangsa
Ditengah banyaknya produk mobil luar negri yang masuk kedalam pasar otomotif nasional, muncul sebuah fenomena yang menarik. Dimana telah diciptakan sebuah mobil bermerk Esemka oleh para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal tersebut tentu cukup mecengangakan, mengingat yang menciptakannya adalah orang yang masih berumur relatif muda. Hasilnya pun dapat dibilang cukup bagus, baik dari segi model, desain, interior mobil dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, bahkan ada wacana untuk menjadikan mobil Esemka ini sebagi mobil nasional (mobnas). Meskipun hal ini bukan yang pertama kalinya di Indonesia. Karena jauh sebelum Esemka, sudah ada beberapa mobil rintisan anak negri yang masuk wacana mobil nasional. Beberapa yang terkenal diantaranya adalah Maleo (dibidani oleh BJ Habibie) dan Timor (dikembangkan oleh Hutomo Mandala Putra). Akan tetapi dalam perkembangannya, produk mobnas ini tenggelam dalam ketidakjelasan pengembangan dalam berbagai hal. Hal tersebut tentunya sangat disayangkan karena hanya menjadi klimaks diawal dan menjadi antiklimaks diakhir. Mobil nasional (mobnas) sendiri dirintis untuk menciptakan segmen pasar yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Mengingat harga mobil luar negri yang masuk ke Indonesia tergolong mahal. Hal tersebut tentunya, salah satu inisiatif yang bagus dari pemerintah. Selain dapat lebih luas menjangkau konsumen nasional, mobnas juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru yang cukup luas.

Dalam pembuatan mobil Esemka sendiri dikatakan bahwa sekitar 50-90% komponen yang digunakan adalah komponen lokal. Hal itu tentu menjadi salah satu indikator kemajuan industri manufaktur nasional. Karena bahan komponen pembuatannya dibuat oleh industri lokal, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Mobil Esemka sendiri bukan hanya menjadi kebanggaan dunia otomotif nasional, lebih dari itu, mobil Esemka menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia. Karena dapat dikatakan bahwa mobil Esemka telah menjadi pioner bagi kemajuan sumber daya manusia Indonesia. Secara tidak langsung mobil Esemka menunjukkan kapasitas yang dimiliki oleh bangsa ini untuk berkarya dalam dunia global seperti sekarang ini bukan hanya dalam satu bidang, tetapi dalam berbagai bidang.

Untuk mewujudkan wacana Esemka menjadi mobil nasional, belum lama ini dilakukan uji emisi untuk menghitung tingkat gas buang karbon. Hal itu merupakan salah satu syarat untuk menjadi mobil nasional. Tetapi sayang pada kesempatan kali ini, mobil Esemka gagal lolos tes uji emisi. Sehingga belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Tentunya hal ini sangat tidak diharapakan menghambat proyek pengembangan mobil Esemka. Sebaliknya, hal ini justru diharapkan mampu memacu pembuat untuk lebih baik lagi dalam mengembangkan mobil Esemka ini. Karena kedepan, masih ada kesempatan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya untuk mencapai tujuan mobil nasional ini. Bahkan Thomas Alva Edison, konon memerlukan hampir seribu kali percobaan untuk menciptakan bola lampu pijar. Etos kerja seperti itulah yang diharapkan agar dipupuk oleh pengembang untuk mewujudkan impian mobil nasional.

Selain itu, tentunya peranan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ide mobil nasional tersbut. Salah satu peranan pemerintah yang terpenting selain modal adalah disediakannya staff pembimbing untuk mengarahkan pengembangan proyek. Terlebih lagi yang mengerjakan adalah siswa SMK yang tentunya masih perlu banyak pengetahuan untuk mengembangkan mobil Esemka ini. Jika akhirnya wacana ini terwujud, sudah sepatutnyalah bangsa Indonesia berbangga akan produk dalam negri.

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Kesalahan Penalaran


Kesalahan penalaran ini dapat terjadi karena dalam proses berpikir terjadi penyalahangunaan bahasa (verbal) dan relevansi (materi) sehingga kesimpulan yang diperoleh salah, keliru, atau cacat. Beberapa jenisnya antara lain :

a. Kesalahan deduksi
Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan. Contoh : Kalau listrik masuk desa, rakyat di desa itu menjadu cerdas.

b. Generalisasi terlalu luas
Disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. Contoh : Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

c. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Terjadi karena penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada. Contoh : Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

d. Penyebab salah nalar
Disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu, sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. Contoh : Anak wanita dilarang duduk didepan pintu agar tidak susah jodohnya.

e. Analogi yang salah
Terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Contoh : Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

f. Argumentasi milik orang
Disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. Contoh : Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

g. Meniru-niru yang sudah ada
Berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu. Contoh : Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.

Sumber :

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Metode Penalaran


Metode penalaran biasanya terbagi menjadi :

a. Metode induktif.

Adalah metode penalaran yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak / berdasarkan dari hal-hal khusus ke umum. Contoh :

• Twitter menghubungkan banyak orang tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. (Premis mayor)

• Facebook menghubungkan banyak orang tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. (Premis minor)

^ Semua jejaring sosial menghubungkan banyak orang tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. (Konklusi)

b. Metode deduktif.

Adalah metode penalaran yang menerapkan hal-hal umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus pada proses berpikir. Contoh :

• Semua manusia pasti akan mati. (Premis mayor)

• Devlin adalah manusia. (Premis minor)

^ Jadi, Devlin akan mati. (Konklusi)

Sumber :

Tugas 1 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1)


Definisi Penalaran


Penalaran (proses berpikir) dapat didefiniskan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi (peryataan yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya) yang mendahuluinya. Penalaran sendiri terdiri dari 2 bagian, yaitu premis (terbagi menjadi premis mayor dan premis minor), yang dijadikan dasar dalam pengambilan kesimpulan dan konklusi, yang merupakan kesimpulan. Hubungan antara premis dan konklusi disebut dengan konsekuensi.

Sumber :