Kamis, 29 September 2011

Analisis Artikel

Pada saat sekarang ini, terkadang tanpa disadari sikap kebanggaan dan kesetiaan masyarakat Indonesia terhadap bahasa persatuan, bahasa Indonesia agak dilupakan. Masyarkat lebih cenderung menggunakan bahasa yang lebih simpel dan sederhana dalam percakapan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan penggunaan bahasa Indonesia yang baku dirasa membuat suasana percakapan menjadi kaku, sehingga penggunaan bahasa Indonesia yang baku, lebih sering digunakan pada acara-acara formal, maupun di terapkan dalam buku-buku yang dipakai dalam dunia pendidikan. Sedangkan dalam era teknologi yang sedang berkembang seperti sekarang ini, setiap orang bisa secara bebas membuat tulisan, artikel dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, seperti website ataupun blog. Tetapi yang disayangkan format penulisannya agak kurang baku, sehingga menimbulkan kesan kurang setia terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Berikut adalah artikel yang coba saya analisis :

Menjajal PS Vita di Tokyo Game Show

Bagi para gamers, Tokyo Game Show (TGS) ibarat festival hari raya yang wajib didatangi. Lebih dari 140 stand perusahaan game di Jepang turut tampil dan aneka ragam judul permainan baru diluncurkan. Berjuta kejutan menanti para gamers di ajang permainan elektronik terbesar Jepang, yang diadakan di Makuhari Messe, Tokyo, pada tanggal 15-18 September 2011.

Junanto Herdiawan, Kompasianer yang tinggal di Tokyo melaporkan di Kompasiana, persinggungannya dengan “game industry” telah dimulai sejak sekolah dasar. Saat itu ia dibelikan ayahnya permainan game watch dari Nintendo. Dan sejak itu lah ia menjadi seorang game addict. "Tiada hari tanpa main game. Konsol permainan juga terus berubah sesuai dengan zaman. Baru setelah bekerja dan memiliki anak, waktu saya bermain game banyak berkurang," katanya.

Namun demikian hal itu tidak mengurangi minat Junanto pada berbagai game atau permainan elektronik yang terus berkembang, mulai dari permainan individu hingga ke tipe permainan “social gaming” saat ini. Saat Tokyo Game Show 2011 diselenggarakan, semangat gamer Junanto pun bangkit kembali. Bersama anaknya (yang sekarang menjadi gamer) Junanto menuju arena TGS 2011.

"Sebenarnya saya agak pesimis TGS akan diselenggarakan pada tahun ini. Hal itu mengingat bahwa pascagempa dan tsunami, banyak event internasional yang dibatalkan di Jepang. Namun ternyata TGS tahun ini tetap diselenggarakan, meski dengan berbagai keterbatasan. Beberapa lift dan escalator nampak dimatikan dan penggunaan listrik dikurangi sekitar 25% sehingga di beberapa sudut terlihat gelap," tulis Junanto.

Industri game Jepang saat ini memang mengalami pukulan yang berat sejak krisis global, terutama setelah bencana alam Maret 2011 lalu. Banyak pengamat memperkirakan bahwa industri game Jepang akan mati.

Namun realitanya tidak demikian. Setidaknya apa yang disaksikan Junanto di TGS 2011 kemarin. Di ajang itu, industri game Jepang masih mengeliat dan menunjukkan giginya. Pihak Sony misalnya, kemarin terlihat mendominasi ajang pameran dengan produk terbarunya Play Station Vita. Ini adalah versi terbaru dari Play Station Portable, yang akan diluncurkan secara resmi pada 17 Desember 2011.

Sony memang mendominasi TGS kali ini. Mereka menggelar lebih dari 80 kios demo untuk PS Vita. Para pengunjung begitu antusias ramai mengantri di kios tersebut guna mencoba PS Vita pertama kalinya.

Berikut adalah hasil analisis saya :

1. Penggunaan istilah asing
Pada artikel ini terdapat beberapa istilah asing yang digunakan, seperti gamers, game addict, game watch, social gaming, global, lift, event dan stand. Beberapa istilah asing ini dalam bahasa Indonesia dapat memiliki arti kurang lebih sebagai berikut : gamers, dapat diartikan sebagai orang mencintai atau menggemari sebuah permainan berbasis grafik komputer. Game industry di artikel ini di artikan sebagai hasil produk dari perusahaan yang membuat permainan berbasis grafik komputer. Game addict sendiri berarti seseorang yang telah kecanduan permainan berbasis grafik komputer. Sedangkan global memiliki padanan kata yang sama dengan dunia. Lalu, stand itu sendiri dapat diartikan sebagai tempat bagi perusahaan untuk menawarkan sekaligus menjual produknya. Event sendiri dapat diartikan sebagai sebuah acara.

2. Penggunaan kata serapan
Penggunaan kata serapan yang terdapat pada artikel ini antara lain adalah konsol, elektronik, tipe, pesimis, eskalator, krisis, produk, versi, dan dominasi. Dalam artikel ini hampir semua kata serapan yang digunakan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa inggris. Berikut penjelasannya :
konsol merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris console yang dapat diartikan sebagai hiburan, elektronik berasal dari kata electronic dalam bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai benda yang dapat dialiri arus listrik, pesimis berasal dari kata pessimis yang berarti kurang memiliki keyakinan, eskalator berasal dari kata escalator yang berarti tangga berjalan, krisis berasal dari kata crisis yang dapat diartikan sebagai suatu masa penuh kesulitan yang sedang dihadapi, produk berasal dari kata product yang berarti barang ataupun jasa yang dihasilkan, versi berasal dari kata version yang dalam artikel ini diartikan sebagai jenis pengembangan terbaru, dan terakhir dominasi yang ditambahkan imbuhan men- ( mendominasi ) merupakan kata dasar yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu domination yang berarti penguasaan.

3. Pemilihan diksi atau kata.
Pemilihan kata pada artikel ini sudah cukup baik, karena mampu membuat pembaca dapat memahami informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Meskipun cukup banyak ditemukan penggunaan kata asing pada artikel ini, bukanlah masalah berarti yang dapat manghambat pemahaman informasi yang ingin disampaikan karena istilah-istilah yang digunakan memang sudah sesuai dengan cakupan informasi yang ingin disampaikan, yaitu teknologi. Mengingat perkembangan teknologi sangat pesat diluar Indonesia, maka tidaklah mengherankan jika digunakan istilah-istilah berbau asing yang agak sulit detemukan padanan katanya dalam bahasa Indonesia untuk menyampaikan nilai informasinya. Dalam penggunaan kata serapanpun telah digunakan seperlunya, karena kata serapan merupakan kata asing yang telah yang telah diintegrasikan kedalam bahasa Indonesia dan telah diterima oleh pemakainya, sehingga dapat dianggap memenuhi kriteria standar penulisan baku. Penggunaan kata serapan dan istilah asing ini sendiri dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan penulisan kalimat sehingga lebih mudah dipahami, dibaca, dan didengar. Jadi dalam menunjukkan kecintaan terhadap bahasa bukan berarti membakukan semua kata-kata yang digunakan dalam penulisan. Tetapi mampu menjaga penggunaan istilah-istilah asing dan kata serapan untuk kemudian dipadukan dengan bahasa baku yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.


Sumber artikel, klik disini!!

0 komentar:

Posting Komentar