Belum lama ini ada sebuah organisasi olah raga ( sepak bola ) yang baru terbentuk dan diprakarsai oleh sekelompok orang yang merasa prihatin terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Organisai tersebut terutama di gagas oleh seorang pengusaha bernama Arifin Panigoro. Organisasi tersebut menjalankan tujuannya melalui sebuah liga sepak bola yang bernama LPI ( Liga Primer Indonesia ). Banyak hal positif yang ditawarkan oleh LPI bagi perkembangan sepak bola Indonesia, mulai dari pembagian keuntungan yang merata bagi seluruh peserta sampai usahanya untuk membuat klub-klub peserta ditanah air menjadi klub yang lebih professional dan tidak lagi menggantungkan biaya operasional klub lewat APBD.
Meskipun begitu, tetap saja menimbulkan pro dan kontra di kalangan pengurus dan pecinta sepak bola di Indonesia. PSSI ( Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ) misalnya, sangat menolak dengan tegas untuk digelarnya LPI, mengingat PSSI adalah satu-satinya organisasi sepak bola yang diakui statusnya oleh FIFA untuk menjalankan dan mengelola kompetisi persepakbolaan nasional. Tetapi tetap saja hal tersebut tidak mengaganggu niat untuk menggelar LPI meskipun PSSI mangancam akan memberikan sanksi bagi mereka yang akan terlibat dalam LPI baik itu pemain, pengurus, offisial pertandingan sepert wasit, hakim garis, dan inspektur lapangan.
Walau begitu, LPI bukan dibuat untuk menyaingi LIga Sepak Bola Indonesia kelolaan PSSI tetapi lebih bertujuan untuk menciptakan atmosfer sepak bola dalam dimensi yang berbeda dari yang selama ini sering dijumpai.
Dari contoh tersebut dapat terlihat bahwa dengan hanya didasarkan sebuah keinginan atau niat lewat sebuah diskusi-diskusi ringan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama, dalam hal ini keinginan untuk mengubah wajah sepak bola Indonesia menuju ke arah profesionalitas maka sebuah organisasi yang tadinya hanya bersifat informal dapat bertransformasi menjadi sebuah organisasi formal yang memiliki struktur, tujuan, bahkan memiliki sebuah badan hukum untuk menjamin keberlangsungan organisasi tersebut.
Jadi dapat dikatakan bahwa organisasi informal dengan organisasi formal memiliki keterkaitan yang sangat erat, bahkan timbal balik. Organisai informal dapat dikatakan juga sebagai organisasi bayangan dari organisasi informal, karena jika organisasi formalnya tidak pernah terbentuk maka tidak akan pernah ada sebuah organisasi informal.
0 komentar:
Posting Komentar