Senin, 26 Maret 2012

Tulisan 1 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 2)


Sayur Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Oleh karena itu, hidup berbagai kebudayaan yang beraneka ragam didalam masyarakatnya, yang tentunya juga merupakan masyarakat madani. Salah satu warisan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah dalam hal kuliner (masakan). Sudah dapat dipastikan akan banyak ditemui jenis dan cita rasa masakan yang bermacam-macam di bumi pertiwi ini.

Salah satu jenis warisan masakan, akan coba diangkat pada tulisan kali ini. Nama masakan yang dimaksud adalah Sayur Gabus Pucung. Masakan ini merupakan resep turun-temurun yang diwariskan pada masyarakat betawi. Bahan utama dalam masakkan ini adalah ikan gabus dan pucung. Ikan Gabus sendiri merupakan sejenis ikan air tawar. Didalam dunia medis, ikan Gabus dikenal sangat kaya akan Albumin ( merupakan salah satu jenis protein yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan luka ). Sedangkan pucung (kluwek) merupakan tumbuhan liar atau setengah liar. Bagi pecinta kuliner rawon mungkin sudah tidak asing pada bahan yang satu ini. Pucung memberi warna hitam pada kuah sayur. Bagian pucung yang dimanfaatkan pada masakkan ini adalah biji pucung.


Gambar Sayur Pucung

Pada proses pembuatan Sayur Gabus Pucung tidaklah begitu sulit. Biasanya ikan gabus akan dibersihkan terlebih dahulu sisiknya, untuk kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Selanjutnya tinggal dimasak dengan air panas yang telah diberi bumbu sebelumnya, seperti lengkuas, garam, cabe rawit dan tentunya pucung, serta bumbu-bumbu lainnya. Cita rasa pada Sayur Gabus Pucung ini pada umumnya pedas, tetapi dapat diatur sesuai dengan selera. Resep Sayur Gabus Pucung ini sendiri dalam perkembangannya tidak hanya dimiliki oleh masyarakat betawi saja, tetapi sudah tersebar akibat proses asimilasi budaya (misal perkawinan) yang telah terjadi dalam masyarakat. Misalnya saja kuliner yang satu ini telah dapat dibuat oleh beberapa masyarakat keturunan Tionghoa, tentunya dengan cita rasa yang hampir sama. Walaupun terkadang ada sedikit perbedaan.

Sebagai bangsa Indonesia sudah sepantasnya lah memiliki rasa bangga akan warisan budaya yang dimiliki. Karena warisan budaya merupakan simbol dari originalitas suatu bangsa, suatu nilai yang tumbuh dan berkembang dalam bumi pertiwi yang akan menjadi identitas yang dimiliki oleh suatu bangsa. Mengandung arti dari nilai-nilai sosial luhur yang patut dijaga kelestariannya.

Related Posts:

  • Tulisan 1 Bahasa Indonesia 2 ( Pertemuan 3 )Dampak Jejaring Sosial DIera globalisasi seperti sekarang ini, dimana arus informasi tidak lagi terhalang dimensi ruang dan waktu teknologi telah memberikan berbagai kemudahan bagi setiap orang untuk mengakses informasi. Le… Read More
  • Tulisan 1 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 2)Sayur Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Oleh karena itu, hidup berbagai kebudayaan yang beraneka ragam didalam masyarakatnya, yang tentunya juga merupakan ma… Read More
  • Tulisan 2 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1) Softskill, Sinergi Hardskill Softskill merupakan sebuah kemampuan untuk berinteraksi, bersosialisasi untuk bekerja sama dengan orang lain (inter-personal skill) yang mengacu pada EQ (Emotional Inteligence Quotient). Didalam… Read More
  • Tulisan 2 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 2)Android, Trend OS Ponsel Di Indonesia Pada mulanya android merupakan sebuah perusahaan kecil yang bernama Android.inc. Kemudian diakusisi oleh raksasa tehnologi Google.inc. Untuk selanjutnya Google mencoba mengembangkan Sys… Read More
  • Tulisan 3 Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan 1) Hardskill, Kemampuan Tehnik Yang Diasah Oleh Lingkungan Dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini banyak berbagai institusi pendidikan mengembangkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas akademisinya. Baik dari sisi ha… Read More

0 komentar:

Posting Komentar